Inilah beberapa peraturan tidak tertulis di Malang

Mahasiswa Rajin
2


  1. Parkir di Malang itu dikasih 2000 kurang, dikasih 5000 dibalikin 2000, dikasih 4000, ga ada kembalian, dan di mana-mana ada. Jadi, ikhlasin aja. Kalau gak mau rugi uang parkir, lebih baik naik angkot atau jalan kaki.
  2. "Amit" adalah kunci. Mau lewat gang kecil dan banyak orang? Amit. Mau minta sendok garpu di tempat makan? Amit. Mau nanya jalan? Amit. Minta tolong? Amit.
  3. Unggah-ungguh juga kunci. Berlaku sesopan mungkin ke orang setempat terutama yang lebih tua. Mau tanya alamat/jalan tapi gak turun kendaraan? Coba aja. Syukur-syukur ngga dibikin nyasar.
  4. Kalau lewat gang kecil naik motor, turun dan tuntun motornya terutama kalau ada orang sedang nongkrong di gang, jangan lupa senyum dan menyapa orang-orang. Balik lagi, 'amit' dan unggah-ungguh.
  5. Bakwan = weci. Martabak manis = terang bulan. Beli martabak manis nyebut martabak? Siap-siap disuguhin martabak telor.
  6. Kalau katanya aneh atau sulit dimengerti, coba dibalik karena bisa jadi itu boso walik-an, atau bahasa malang yang dibalik. Oyi sam!
  7. Mobil plat L, W, D, baju persib/persibaya dan segala sesuatu yang berbau arek-arek suroboyo/bonek lebih baik tetap di rumah apalagi kalau Arema lagi tanding.
  8. Ada wisuda atau ospek? Di rumah aja udah Netflix-an.
  9. Perbanyak sabar dan istighfar selama berkendara.

Jadi kangen Malang :(

—Pearl


Artikel ini ditulis oleh Mutiara D di platform Quora

Tags

Posting Komentar

2Komentar

Posting Komentar